Kamis, 30 Juni 2016

Setelah Pertemuan

Terbiasa dengan adamu, berarti kelak aku harus terbiasa dengan kehilanganmu.

Pertemuan lalu perpisahan, kemudian pertemuan lagi. Terus berulang siklus yang kutak mengerti apa namanya.

Malam ini terlalu sentimentil. Bagaimana sempat aku memikirkan kelak kepergianmu di tengah kebahagiaan yang datang berebut? Mungkin beberapa hari, pekan, bulan, atau beberapa tahun lagi aku akan menemui pergimu.

Jelas bertemu denganmu membuatku selalu ingin berbagi. Tak ingin terlewat sedetik pun -- selama kau masih di sisi-- Pada malu-malu misalnya, tak henti pipi ini merona, tersenyum di hadapan cermin. Lalu terbayang kita bersama-sama menua.

Entah bagaimana membuat semuanya baik-baik saja. Risiko bertemu adalah berpisah. Aku telah bertemu denganmu dan aku tidak tahu kapan 'berpisah' akan bermain.

Aku tak tahu akan seperti apa nanti tanpamu. Pada cerita, pada hujan, pada hitam, pada tanaman, pada film, pada Mekah, pada impian kita, pada keluh kesah, pada dvd, pada semangat yang saling kita bagi, pada doa-doa yang sembunyi, pada aku, pada kamu, bagaimana semua itu jika tanpamu?

Maka setelah aku jatuh cinta pada hadirmu, aku akan belajar jatuh cinta pada pergimu kelak. Pada semogaku, bahagialah selalu.

23:03 WIB
Tangerang