Jika membaca judul, aku sungguh bukan perempuan terkuat.
Aku masih menangis, ketika ada yang menyakiti.
Aku masih sulit mengikhlaskan, ketika milikku direbut.
Aku masih belum penyabar, ketika aku menunggu terlalu lama.
Dan, tak selamanya aku bisa menyenangkan hati banyak orang.
Tapi, aku punya satu kekuatan yang tak bisa dikalahkan apapun; kekuatan dari-Nya.
Aku memang masih menangis, tapi aku tahu caranya menghapus airmata.
Aku memang masih sulit mengikhlaskan, tapi aku tahu Tuhan pasti menggantinya.
Aku memang masih belum penyabar, tapi aku tahu menunggu pun pasti ada hikmahnya.
Dan, ternyata kekuatanku juga berasal dari menyenangkan hati banyak orang. Maka, aku akan terus berusaha...
Satu dalam benakku,
Aku tak ingin menyimpan kekuatan ini sendiri, aku harus berbagi.
Sederhana saja. Ketika ada yang menangis, sulit mengikhlaskan, dan tidak penyabar, aku harus hadir di sampingnya.
Bukan, bukan ingin menjadi pahlawan.
Ada yang perlu diketahui,
Orang yang sedang "kacau" hanya butuh pertanyaan, "kau ingin bercerita denganku?". Sesederhana itu menyenangkan hati seseorang.
Lagi-lagi bukan, bukan ingin menjadi pahlawan.
Orang yang sedang "kacau" tidak butuh banyak saran. Hanya butuh pendengar yang baik bahkan setia dan kemudian pelan-pelan menyadarkan bahwa bumi tak seluas kamarnya saja.
Sekali lagi bukan, aku bukan ingin menjadi pahlawan.
Orang sedang "kacau" tidak butuh yang bertele-tele. Hanya butuh uluran tangan dan kemudian yang mampu mengingatkan bahwa Tuhan selalu telat waktu dalam perihal kebahagiaan.
Semoga segala kekuatan selalu melekat dalam dirimu.
Mmm,
Kau ingin berbagi cerita denganku? Aku ada segelas teh gratis untukmu :)
Ditulis pada
5/7/2015 11:47 PM
Ara, Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar