Tuan, rupanya tak ada satupun yang tahu tulisanku bermuara kemana. Apakah kamu juga termasuk orang yang tak tahu? Atau tak mau tahu? Atau bahkan menjadi orang yang tak ingin peduli? Tak apa, aku mengerti.
Jika kamu membaca satu per satu tulisanku. Dan kamu merasa itu semua adalah tentangmu, mungkin iya. Atau jika kamu bisa jadi orang yang kegeeran. Tapi jika benar-benar kamu merasakannya, baiklah akui saja, itu semua memang tentangmu.
Aku peringatkan, biarkan 'kita' saja yang tahu tulisanku untuk siapa. Jangan biarkan mereka tahu. Aku benci jika mereka mulai sok tahu perihal melupaku karena luka (yang kau beri).
Aku ini perempuan yang pandai melupa. Melupa bagaimana memperbaiki bahagia yang sebenar-benarnya tulus bahagia. Melupa jika lembaran rindu terabaikan. Melupa jika aku menangis. Melupa jika aku meringis. Tak apa, Tuhan tak (pura-pura) diam. Aku yakin, semua akan terbayar pada satu titik dimana aku menemukan satu pintu untuk kebahagiaan, bersama cinta yang kuharapkan.
Sekarang, aku titipkan satu hatiku padamu. Jika kau ingin cintai atau lukai (lagi), terserah padamu.
Salam,
Ara
6 Juni 2015, 20:18 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar