Orang yang paling diam, paling tenang, padahal sejatinya ia meronta sunyi dalam keramaian. Itu rindu.
Orang yang paling ceria, paling gemar bercanda ria, padahal sejatinya ia memiliki hati yang harus dihibur. Itu rindu.
Orang yang paling bijak, paling senang memberi nasihat, selalu menjadi tempat bercerita, padahal sejatinya ia butuh sandaran yang kokoh di sampingnya. Itu rindu.
Hanya rindu. Tenanglah, hanya sebongkah rindu sederhana. Ia tidak beringas.
Kudapati semua tulisanku sendirian. Seperti hilang nyawa semenjak kau tak lagi kutemui di malam hari. Ternyata aku pun merasa sendirian. Merasa sepi. Aku ingin kamu.
Hanya rindu. Ah, aku rindu. Sungguh. Aku tak ingin bercanda. Aku benar rindu, tuan.
Mencintaimu dengan sembunyi tak pernah menyenangkan. Merindumu pun begitu, harus sembunyi. Tak ada yang menyenangkan. Sayat pisau selalu menggores hati. Pelan namun tepat.
Aku sendiri, diteriaki sepi. Dibelenggu rindu. Memejam mata, bayangmu jelas. Menghirup kenangan. Pilu. Aku rindu...
Zikir cinta tak pernah henti kulantunkan. Berusaha sekuat mungkin menghilangkan wajah dari khayalku yang tak menginginkan keberadaanku. Tapi, aku masih ingin kamu. Bagaimana dengan rindu?
Tuan, kau tak merasakan apa-apa? Saat aku mencuri-curi pandang, saat aku memandangmu lamat, saat aku mendapatimu tertawa dengan selainku. Kau tak merasakan hadirku? Ya Tuhan, sesulit inikah menjaga cinta tetap diam? Rindu ini sederhana, namun tak biasa. Entahlah, harus kusebut apa rindu ini.
Maafkan aku yang terlalu cepat mengartikan semua perlakuanmu, aku tidak menyadari, bahwa kamu pun ke yang lain juga seperti kau memperlakukanku. Tapi percayalah, aku rindu itu. Bukan, bukan merindui yang itu. Aku merindu firasatku yang tak ada perempuan selain diriku. Merindui firasat bahwa kau memperlakukanku paling istimewa.
Hanya rindu dan harus kutuliskan. Ingin kusampaikan, tapi tidak. Aku mengurungkan rindu ini, hingga semuanya sudah siap. Aku akan jaga kesederhanaan rinduku ini yang semakin tak terlihat, terbelakang, terkoyak sepi, menjerit sunyi.
Ditulis pada,
30/09/2015, 05:44 WIB
Tangerang
Ara