Kamis, 18 September 2014

Sajak Mimpi

Indah semalam tadi,
Warna mayamu menghangatkan rindu.
Jejakmu kian menjadi,
Pada mimpi dan harapan yang selalu beradu.

Senyummu terindah di bingkai mimpi.
Tatapan damai terlihat jelas di dunia semu.
Suaramu yang selalu kupuja mengalun, menari, melantukan "Raa...". Sungguh menarik dan indah di mimpi.

Kuingin ulang semua. Ingin kurekam semua. Dan kuingin bawa dalam kerealitaan.

Ah,
Ini pertanda rindu. Kau bosan? Dengan rinduku? Maafkan aku. Saat ini rindu selalu menang dalam puisiku. Maka, nikmatilah rindu-rinduku yang sudah lebih dulu kutitipkan pada lembaran langit yang kian menjuntang luas.

Tataplah langit,
Lebih dalam,
dalam,
dan dalam...
Dengan begitu kau akan menemukanku dengan milyaran rindu dan mimpi di singgasana cinta.

Salam,
Ara

Kepada,
Jejak yang bercetak tebal

11:52 WIB, 1 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar