Selamat pagi. Pagi kesekian dimana kau masih bertahan dengan bisumu. Kau tampak semakin menawan di hati. Dan aku tampak semakin berani berjuang untukmu.
Bagaimana aktivitas sekolahmu 3 hari ini? Aku rindu. Rasanya kelabu jika tak melihat matamu sehari saja.
Sakitku tak kunjung pulih, Di. Aku semakin merinduimu. Kau baik-baik saja kan?
Kapan kau pulang? Aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku takut kau benar-benar pergi. Aku sungguh takut kehilanganmu. Aku rindu sapamu. Apakah kau tak merasakan pilunya hatiku saat ini?
Aku lebih banyak melampiaskan semuanya pada tulisan. Dan kuharap kau membacanya, dan mengerti ini semua.
Di, pagimu cerah disana? Pagiku tidak. Dan tidak akan pernah selepas kau membiarkanku menunggu yang tak pasti. Aku selalu mendoakan kebahagiaan dan keselamatanmu.
Ohya, aku ingin minta maaf. Mungkin beberapa hari ini aku terlalu berani menyebut namamu. Perlu kamu ketahui, aku sungguh lelah menyembunyikan semuanya. Semoga kau mengerti...
Kamu -- yang memiliki mata seteduh dan sehangat mentari pukul 7, semoga salamku selalu kau dapatkan. Entah bagaimana Tuhan menyampaikannya.
Salam,
Raa
06:21 WIB, 24 September 2014
Baguss,sangat menyentuh skli
BalasHapusIni syahrial yak? Wkwkwkwkwk. Yang alien itu? Eh bukan, kuproy ._.
BalasHapus